Berbicara, Berpikir, Bertindak - HapPhone

Tuesday, October 16, 2018

Berbicara, Berpikir, Bertindak



Beberapa orang yang saya kenal dalam pekerjaan, memiliki runutan langkah seperti di atas dalam menjalankan setiap langkah mereka..

Berbicara

Kebanyakan dari orang orang yang saya kenal selalu berbicara banyak hal tentang apa apa yang mereka hadapi. Mereka cenderung banyak berteori tentang sebab dan akibat dari sesuatu hal. Sebagai contoh, seorang kawan akan pergi siang harinya dengan seseorang. Dan karena dia hanya membawa satu buah helm, dia harus meminjam sebuah helm kepada teman saya yang lain untuk teman yang akan diboncengkannya. Dan karena dia cenderung orang yang banyak berbicara, pagi sekali kawan saya datang langsung meminta pinjam kepada kawan saya yang punya helmet. Dan terus bercerita akan apa yang akan dilakukannya nanti siang. Dan aku heran, kenapa dia ndak membicarakan pekerjaan yang sedang dihadapinya..?

Berpikir
Beberapa orang setelah mereka berbicara akan hal hal yang dihadapinya baru berpikir akan apa yang dilakukan menghadapi hal hal tersebut. Langkah langkah apa yang dilakukannya, dipikirkan, dan kadangkala ini membuat sesuatu itu jadi lamban dikerjakan. Cenderung memikirkan baik dan buruk, terpengaruh untuk menimbang sisi jelek dan bagusnya. Dan langkah berpikir ini kadangkala terlalu lama dilakukan. Dan ini kadang menyebalkan.

Bertindak
Setelah mereka banyak bicara kemudian berpikir, barulah mereka bertindak. Melaksanakan rencana rencana yang telah dipikirkannya. Dan saat praktek inilah, baru diketahui sebenarnya akan baik dan buruk dari rencananya. Apakah yang telah dipikirkannya itu benar atau salah. Apakah yang dipertimbangkannya itu bisa menjadikan langkahnya bagus. Dan seringkali mereka harus menerima sebuah hasil yang tidak memuaskan. Dan akhirnya memaksa mereka untuk berpikir lagi. Mengulang langkah yang sama. Dan bagiku cenderung memperlambat dan menyebalkan.



Bertindak, Berpikir, Berbicara
Sebagai seorang teknisi dan telah terbiasa bekerja keras dan kadangkala pekerjaan kasar harus dilakukan, aku cenderung memilih langkah bertindak, berpikir, dan berbicara. Aku tumbuh dengan keadaan yang memaksaku untuk banyak bertindak agar tetap bertahan hidup dengan segala keterbatasan. Aku harus mampu lakukan banyak hal untuk bisa sebanding dengan orang lain karena semua keterbatasan yang aku miliki.
Oleh karena itu runutan langkah yang aku lakukan saat menemui hal hal yang sulit ataupun sebuah pekerjaan adalah bertindak, berpikir, dan berbicara.
Aku harus segera bertindak dengan langkah langkah yang biasa dan harus dilakukan untuk menghadapi suatu hal, saat aku bertindak menyelesaikannya, secara otomatis akan aku hadapi hal hal lain efek dari tindakanku itu. Dan tentu saja hal tersebut memaksaku untuk berpikir juga, sehingga langkah langkah yang harus dilakukan dalam menghadapi hal hal tersebut menjadi tepat. Dan mengiringi semua hal di atas aku lakukan juga berbicara, dengan implementasi sebuah pertanyaan akan hal hal yang tak tahu ataupun berusaha mencari hal hal yang belum tahu dalam menghadapi pekerjaan tersebut.

Aku mungkin sudah merasakan hasil dari langkah tersebut di atas, tapi mungkin tak aku sadari sepenuhnya. Akan tetapi hal jelas yang aku rasakan adalah sebuah efisiensi dan efektifitas dalam melakukan pekerjaan saat menggunakan langkah langkah di atas.

No comments:

Post a Comment